Kinerja selama Sembilan Bulan terakhir (hingga 30 September 2011):
• Total pendapatan premi meningkat 52,7 persen menjadi Rp 11 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya
• Pendapatan premi bisnis baru adalah Rp 6 triliun, naik 69 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2010
• Pendapatan premi bisnis baru syariah tumbuh 52,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 451,7 miliar
• Jalur Partnership Distribution (bancassurance, direct marketing/telemarketing) berkontribusi terhadap total pendapatan premi sebesar Rp 1,6 triliun, naik 125,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010
• Total dana kelolaan tercatat sebesar Rp 26 triliun, naik 18,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya
• Total aset naik 23,2 persen menjadi Rp 29,3 triliun dibandingkan dari periode yang sama di 2010
• Total klaim dan manfaat yang dibayarkan sampai akhir kuartal III 2011 tercatat naik 16,9 persen, senilai Rp 3,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
• Risk Based Capital (RBC) yang kokoh mencapai 820 persen hingga akhir kuartal III 2011, jauh di atas ketetapan Pemerintah yaitu sebesar 120 persen
• Lebih dari 1,3 juta pemegang polis (naik 23,1 persen dibandingkan periode sama tahun 2010) dilayani oleh lebih dari 130.000 tenaga pemasaran berlisensi (naik 79 persen dibandingkan periode sama tahun 2010)
• Pendapatan premi bisnis baru adalah Rp 6 triliun, naik 69 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2010
• Pendapatan premi bisnis baru syariah tumbuh 52,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 451,7 miliar
• Jalur Partnership Distribution (bancassurance, direct marketing/telemarketing) berkontribusi terhadap total pendapatan premi sebesar Rp 1,6 triliun, naik 125,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010
• Total dana kelolaan tercatat sebesar Rp 26 triliun, naik 18,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya
• Total aset naik 23,2 persen menjadi Rp 29,3 triliun dibandingkan dari periode yang sama di 2010
• Total klaim dan manfaat yang dibayarkan sampai akhir kuartal III 2011 tercatat naik 16,9 persen, senilai Rp 3,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
• Risk Based Capital (RBC) yang kokoh mencapai 820 persen hingga akhir kuartal III 2011, jauh di atas ketetapan Pemerintah yaitu sebesar 120 persen
• Lebih dari 1,3 juta pemegang polis (naik 23,1 persen dibandingkan periode sama tahun 2010) dilayani oleh lebih dari 130.000 tenaga pemasaran berlisensi (naik 79 persen dibandingkan periode sama tahun 2010)
Jakarta, 14 November 2011 – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatat total pendapatan premi sebesar Rp 11 triliun untuk periode yang berakhir 30 September 2011, atau naik 52,7 persen jika dibandingkan dengan periode sama di tahun 2010 yang membuktikan kemampuan perusahaan untuk terus mempertahankan pertumbuhan kuat dan berkelanjutan. Pendapatan premi bisnis baru naik 69 persen atau senilai Rp 6 triliun dibandingkan kuartal III 2010, di mana produk unit link terus menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pesat perusahaan.
"Keberhasilan unit link yang terus mendorong pendapatan premi bisnis baru kami dan tetap mencatat kontribusi tertinggi dari total penjualan kami pada kuartal III 2011, memperkuat optimisme kami tentang masa depan unit link di industri asuransi. Dengan mendengarkan dan memahami kebutuhan nasabah secara konsisten, serta dengan mengamati tren pasar dalam beberapa tahun terakhir, kami percaya bahwa fleksibilitas dan transparansi unit link terus menjadi pendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa selama ini. Sebagai produk asuransi jiwa, unsur perlindungan yang ditawarkan dikombinasikan dengan potensi hasil investasi jangka panjang yang menarik, serta sifatnya yang fleksibel dan transparan, membuat produk unit link sangat diminati," kata William Kuan, Presiden Direktur Prudential Indonesia.
Prudential saat ini merupakan perusahaan asuransi jiwa terdepan di Indonesia, di mana lebih dari 90 persen portofolionya merupakan produk unit link, baik konvensional maupun yang berbasis syariah. Kontribusi produk unit link premi reguler tercatat di atas 90 persen dari total penjualan unit link Prudential sampai saat ini. Hal ini menunjukkan kualitas bisnis perusahaan, karena produk unit link premi reguler memprioritaskan dua hal, baik perlindungan jangka panjang maupun tabungan. Kombinasi yang baik antara perlindungan dan simpanan dapat dilihat dari kinerja bisnis perusahaan di mana rata-rata nasabah Prudential memiliki komposisi perbandingan alokasi premi sebesar 70 persen untuk perlindungan dan 30 persen untuk investasi. Terus memahami kebutuhan nasabah dan menawarkan beragam bentuk perlindungan jiwa melalui beragam jalur pilihan distribusi merupakan rumusan perusahaan untuk memacu kinerja bisnis yang pesat. Contohnya seperti manfaat asuransi tambahan (rider) PRUearly stage crisis cover, yang menyediakan perlindungan pada tahap awal penyakit kritis. Sebanyak lebih dari 60% nasabah Prudential Indonesia memiliki asuransi tambahan penyakit kritis, di mana sejak PRUearly stage crisis cover diluncurkan Prudential Indonesia pada bulan Juli 2011, sebanyak 30 persen dari polis-polis baru Perusahaan telah mengikutsertakan asuransi tambahan ini ke dalam polis mereka. Statistik ini menunjukkan besarnya permintaan untuk perlindungan penyakit kritis dalam masyarakat.
Prudential Indonesia melakukan survei secara rutin guna semakin mendengarkan dan mendapatkan pemahaman atas kebutuhan masyarakat luas untuk perlindungan penyakit kritis. Melalui PRUearly stage crisis cover, Prudential Indonesia menyediakan dukungan finansial kepada masyarakat Indonesia beserta keluarganya sejak saat mereka didiagnosa menderita penyakit kritis. Hasil pengamatan melalui survei ini semakin menguatkan posisi unit link sebagai produk asuransi jiwa yang mengutamakan unsur perlindungan, di mana manfaat utamanya dilengkapi dengan ragam pilihan manfaat tambahan yang memenuhi kebutuhan perlindungan terhadap beragam risiko.
Dengan didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, meningkatnya golongan kelas menengah, disertai tingkat suku bunga tabungan yang tinggi dan penetrasi produk asuransi yang saat ini masih rendah, prospek jangka panjang industri asuransi jiwa di Indonesia tetap dinilai sangat menarik. “Pencapaian ini tentunya tidak akan kami peroleh tanpa kepercayaan yang terus diberikan oleh para nasabah, dan tanpa dukungan serta kerja keras para tenaga pemasaran, staf, mitra bisnis dan seluruh pemangku kepentingan Prudential Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih yang terdalam atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini,” ujar William.