rss


About Me

Foto saya
"Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain" By : Pramoedya Ananta Toer
Sebagai Renungan Kita Bersama : 1. Yang Paling Dekat dengan dengan diri kita adalah KEMATIAN 2. Yang Paling Jauh dari kita didunia adalah MASA LALU 3. Yang Paling Besar didunia adalah NAFSU 4. Yang Paling Berat didunia adalah MEMEGANG AMANAH 5. Yang Paling Ringan didunia adalah MENINGGALKAN SHOLAT 6. Yang Paling Tajam didunia adalah LIDAH MANUSIA

Sabtu, 07 Januari 2012

Prudential Indonesia Berbagi Pengetahuan Pengelolaan Keuangan dengan Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah

Melalui 30 kader pelatih kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Prudential Indonesia membantu memastikan keberlangsungan program pelatihan dasar pengelolaan keuangan bagi perempuan

Jakarta, 20 Desember 2011PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didukung oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) mengadakan program pelatihan bagi pelatih atau Train the Trainers dengan topik ‘sadar pengelolaan keuangan’ atau financial literacy. Program pelatihan ini mengambil tema “Tips Mengelola Dana Untuk Wanita”. Kegiatan sosialisasi publik yang merupakan salah satu perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility – CSR) dari Prudential Indonesia ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga bagi masyarakat terutama kelompok perempuan, di mana di dalamnya termasuk program pelatihan menjadi kader pelatih (trainer) yang baik.

William Kuan selaku Presiden Direktur Prudential Indonesia mengatakan, “Kam sangat menghargai dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan, yang tahun ini memfasilitasi Prudential Indonesia untuk mengadakan program Financial Literacy – Train the Trainers untuk pertama kalinya. Kegiatan ini merupakan pengembangan dari program Financial Literacy yang telah diberikan kepada para perempuan pengusaha mikro sektor informal di kota-kota besar di Indonesia yang secara berkelanjutan telah Prudential laksanakan sejak tahun 2009. Melalui kegiatan ini kami sekaligus berharap dapat ikut memperkuat perempuan Indonesia menjadi sosok mandiri dan cerdas serta turut serta mendorong perkembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, yang selaras dengan misi yang diemban oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.”

Para calon pelatih (trainer) merupakan kelompok perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan kelompok binaan Kementerian Perdagangan. Selain menjadi pelaku usaha, sebagian besar peserta merupakan pimpinan dari berbagai asosiasi atau kelompok UMKM yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya. Program Train the Trainers yang diikuti oleh 30 orang perempuan kader ini akan dikemas secara interaktif melalui pelaksanaan pelatihan tentang bagaimana menjadi pelatih (trainer) yang baik; dan pengetahuan tentang sadar pengelolaan keuangan (financial literacy) yang akan menjadi pedoman mereka untuk disosialisasikan kembali kepada kelompok binaan masing-masing, melalui sesi-sesi pemaparan materi pelatihan maupun diskusi-diskusi kelompok.

Program financial literacy merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dari Grup Prudential yang juga dilaksanakan di beberapa Negara di Asia. Inisiatif tersebut berupa akses pendidikan dan informasi kepada kelompok perempuan tentang pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan pribadi serta keluarga. Program financial literacy dari Grup Prudential ini telah diberikan kepada lebih dari 28.000 perempuan yang tersebar di berbagai negara; seperti Vietnam, Cina, India dan Indonesia. 1

Di Indonesia, dalam pelaksanaannya Prudential mendapat dukungan penuh tidak hanya dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), tapi juga bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA), serta Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra). Dalam program ini, sasaran utamanya adalah perempuan pelaku usaha mikro di sektor informal seperti pedagang kaki lima dan lain-lain. Sejak tahun 2009 hingga tahun 2011, program financial literacy telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 4.500 perempuan di sembilan kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Denpasar, Solo, Palembang dan Cirebon. Peserta pelatihan selama ini mayoritas adalah para perempuan anggota Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) yang terafiliasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA).

“Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kami sangat peduli pada masyarakat yang sadar atas pengelolaan keuangan yang baik, tentu termasuk di dalamnya, para perempuan yang kuat dan mandiri. Melalui program financial literacy – Train the Trainers kami berharap para calon kader pelatih dapat melanjutkan melakukan sosialisasi terhadap pengetahuan yang telah didapat kepada kelompok binaannya, maupun juga kelompok perempuan lainnya di Indonesia. Sehingga semakin banyak perempuan Indonesia yang memiliki akses terhadap pendidikan dasar pengelolaan keuangan yang sangat berguna untuk peningkatan kualitas hidup pribadi dan keluarga di masa depan,” tutup William.
Selengkapnya.....

Rabu, 16 November 2011

PRUDENTIAL INDONESIA MENCATAT TOTAL PENDAPATAN PREMI Rp 11 TRILIUN SAMPAI AKHIR KUARTAL III 2011


Kinerja selama Sembilan Bulan terakhir (hingga 30 September 2011):


• Total pendapatan premi meningkat 52,7 persen menjadi Rp 11 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya
• Pendapatan premi bisnis baru adalah Rp 6 triliun, naik 69 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2010
• Pendapatan premi bisnis baru syariah tumbuh 52,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 451,7 miliar
• Jalur Partnership Distribution (bancassurance, direct marketing/telemarketing) berkontribusi terhadap total pendapatan premi sebesar Rp 1,6 triliun, naik 125,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010
• Total dana kelolaan tercatat sebesar Rp 26 triliun, naik 18,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya
• Total aset naik 23,2 persen menjadi Rp 29,3 triliun dibandingkan dari periode yang sama di 2010
• Total klaim dan manfaat yang dibayarkan sampai akhir kuartal III 2011 tercatat naik 16,9 persen, senilai Rp 3,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
• Risk Based Capital (RBC) yang kokoh mencapai 820 persen hingga akhir kuartal III 2011, jauh di atas ketetapan Pemerintah yaitu sebesar 120 persen
• Lebih dari 1,3 juta pemegang polis (naik 23,1 persen dibandingkan periode sama tahun 2010) dilayani oleh lebih dari 130.000 tenaga pemasaran berlisensi (naik 79 persen dibandingkan periode sama tahun 2010)

Jakarta, 14 November 2011 – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatat total pendapatan premi sebesar Rp 11 triliun untuk periode yang berakhir 30 September 2011, atau naik 52,7 persen jika dibandingkan dengan periode sama di tahun 2010 yang membuktikan kemampuan perusahaan untuk terus mempertahankan pertumbuhan kuat dan berkelanjutan. Pendapatan premi bisnis baru naik 69 persen atau senilai Rp 6 triliun dibandingkan kuartal III 2010, di mana produk unit link terus menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan pesat perusahaan.

"Keberhasilan unit link yang terus mendorong pendapatan premi bisnis baru kami dan tetap mencatat kontribusi tertinggi dari total penjualan kami pada kuartal III 2011, memperkuat optimisme kami tentang masa depan unit link di industri asuransi. Dengan mendengarkan dan memahami kebutuhan nasabah secara konsisten, serta dengan mengamati tren pasar dalam beberapa tahun terakhir, kami percaya bahwa fleksibilitas dan transparansi unit link terus menjadi pendorong pertumbuhan industri asuransi jiwa selama ini. Sebagai produk asuransi jiwa, unsur perlindungan yang ditawarkan dikombinasikan dengan potensi hasil investasi jangka panjang yang menarik, serta sifatnya yang fleksibel dan transparan, membuat produk unit link sangat diminati," kata William Kuan, Presiden Direktur Prudential Indonesia.

Prudential saat ini merupakan perusahaan asuransi jiwa terdepan di Indonesia, di mana lebih dari 90 persen portofolionya merupakan produk unit link, baik konvensional maupun yang berbasis syariah. Kontribusi produk unit link premi reguler tercatat di atas 90 persen dari total penjualan unit link Prudential sampai saat ini. Hal ini menunjukkan kualitas bisnis perusahaan, karena produk unit link premi reguler memprioritaskan dua hal, baik perlindungan jangka panjang maupun tabungan. Kombinasi yang baik antara perlindungan dan simpanan dapat dilihat dari kinerja bisnis perusahaan di mana rata-rata nasabah Prudential memiliki komposisi perbandingan alokasi premi sebesar 70 persen untuk perlindungan dan 30 persen untuk investasi. Terus memahami kebutuhan nasabah dan menawarkan beragam bentuk perlindungan jiwa melalui beragam jalur pilihan distribusi merupakan rumusan perusahaan untuk memacu kinerja bisnis yang pesat. Contohnya seperti manfaat asuransi tambahan (rider) PRUearly stage crisis cover, yang menyediakan perlindungan pada tahap awal penyakit kritis. Sebanyak lebih dari 60% nasabah Prudential Indonesia memiliki asuransi tambahan penyakit kritis, di mana sejak PRUearly stage crisis cover diluncurkan Prudential Indonesia pada bulan Juli 2011, sebanyak 30 persen dari polis-polis baru Perusahaan telah mengikutsertakan asuransi tambahan ini ke dalam polis mereka. Statistik ini menunjukkan besarnya permintaan untuk perlindungan penyakit kritis dalam masyarakat.

Prudential Indonesia melakukan survei secara rutin guna semakin mendengarkan dan mendapatkan pemahaman atas kebutuhan masyarakat luas untuk perlindungan penyakit kritis. Melalui PRUearly stage crisis cover, Prudential Indonesia menyediakan dukungan finansial kepada masyarakat Indonesia beserta keluarganya sejak saat mereka didiagnosa menderita penyakit kritis. Hasil pengamatan melalui survei ini semakin menguatkan posisi unit link sebagai produk asuransi jiwa yang mengutamakan unsur perlindungan, di mana manfaat utamanya dilengkapi dengan ragam pilihan manfaat tambahan yang memenuhi kebutuhan perlindungan terhadap beragam risiko.

Dengan didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, meningkatnya golongan kelas menengah, disertai tingkat suku bunga tabungan yang tinggi dan penetrasi produk asuransi yang saat ini masih rendah, prospek jangka panjang industri asuransi jiwa di Indonesia tetap dinilai sangat menarik. “Pencapaian ini tentunya tidak akan kami peroleh tanpa kepercayaan yang terus diberikan oleh para nasabah, dan tanpa dukungan serta kerja keras para tenaga pemasaran, staf, mitra bisnis dan seluruh pemangku kepentingan Prudential Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih yang terdalam atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan selama ini,” ujar William.
Selengkapnya.....

Senin, 07 November 2011

Manfaat PRU Early Stage Crisis Cover

PRUearly stage crisis cover memberikan perlindungan finansial atas 79 penyakit dan kondisi kritis yang terbagi dalam 3 tahap (awal, menengah dan lanjut) dan melengkapi perlindungan atas penyakit kritis untuk memastikan Anda terlindungi secara menyeluruh.

Selain perlindungan terhadap penyakit kritis PRUearly stage crisis cover juga memberikan manfaat tambahan untuk 3 kondisi kritis, yakni:

* Angioplasti dan penatalaksanaan invasif lainnya untuk Penyakit Pembuluh Darah Jantung
* Komplikasi akibar diabetes, dan
* Kebutaan pada kedua mata

Keistimewaan PRUearly stage crisis cover

1. Manfaat penyakit dan kondisi kritis dapat dibayarkan lebih awal, tidak perlu sampai menunggu sampai tahap lanjut (advanced stage)
2. Memberikan perlindungan hingga usia 85 tahun
3. Melindungi hingga 79 penyakit dan kondisi kritis
4. Total maksimum manfaat yang dibayarkan adalah sebesar 140% dari Uang Pertanggungan PRUearly stage crisis cover
5. Tidak ada masa tunggu antara klaim pertama dengan yang kedua, selama klaim yang kedua berbeda kondisi dengan klaim pertama
6. Manfaat PRUearly stage crisis cover yang dibayarkan tidak akan mengurangu Uang Pertanggungan produk asuransi dasar




































Kepesertaan PRU Early Stage Crisis Cover




Selengkapnya.....
 
Bekerjalah dengan HATI, bukan hanya demi GAJI ataupun KOMISI Kerja Seorang Agen Bukanlah Dimulai Ketika Mencari Nasabah, Akan Tetapi Dimulai Ketika Sudah Ada "Kontrak Kerja" Dgn Nasabah